Ancaman Akses Informasi dari Segi Budaya


Dalam era Revolusi Industri 4.0 ini masyarakat diperkenalkan dengan teknologi-teknologi mutakhir yang memudahkan berbagai aktivitas hingga berdampak pada penyebaran informasi yang berjalan dengan cepat. Penyebaran informasi pada masa ini lebih cepat diketahui karena adanya internet sebagai basis penyebarnya. Masyarakat bisa mencari tahu apapun dengan adanya internet.
Internet selain sebagai basis penyebaran informasi juga sebagai penghubung antara satu orang dengan orang lain dalam jarak yang jauh. Hal ini tentu sangat berguna jika dimanfaatkan dengan baik. Adanya internet juga menekan pengeluaran biaya akomodasi untuk sekedar bertemu karena bisa dilakukan via internet. Kita bisa menjumpai dan mengenal beragam orang dari berbagai negara dengan mudah dengan adanya internet.

Selain itu internet memudahkan kita dalam mempelajari suatu hal. Cara memasak, cara menulis laporan, cara memperbaiki sesuatu, dan lain sebagainya. Hal ini dapat kita pelajari secara otodidak melalui internet.

Namun tentunya dari kemudahan yang diberikan terdapat efek samping yang perlu diwaspadai bersama agar kita tidak terpapar dampak negatifnya secara berlebihan. Misalnya dalam hal informasi, kemudahan akses internet menjadi ancaman karena tidak hanya informasi baik dan akurat yang terkandung dalam internet tetapi juga ada informasi-informasi yang jauh dari nilai moral, adat istiadat serta nilai kebudayaan bangsa Indonesia tersebar luas. Hal ini dikarenakan internet bersifat global artinya informasi dari seluruh dunia ada di internet.

Dewasa ini misalnya dalam aspek kebudayaan, masyarakat sudah acuh tak acuh dengan identitas budaya lokal. Lebih lanjut tentang budaya berpakaian, masyarakat apalagi generasi muda lebih terlihat mengikuti gaya kebarat-baratan. Sementara budaya berpakaian lokal yang terkesan rapi dan sopan sudah mulai luntur. Seiring berjalannya waktu budaya lokal semakin dianggap sebagai hal kuno karena tidak kekinian. Hal ini jika tidak segera ditanggulangi akan berdampak lebih buruk bagi bangsa Indonesia sendiri bukan hanya lunturnya kebudayaan tetapi bahkan hilang tak tersisa.

Tentunya perlu ada kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga nilai moral, adat istiadat serta kebudayaan sebagai warisan luhur nenek moyang dan ciri khas bangsa Indonesia. Hal ini sebenarnya dapat ditanggulangi dengan mengadakan kembali pendidikan moral dalam kegiatan belajar mengajar sebagai suatu mata pelajaran di sekolah baik tingkat terendah hingga Perguruan Tinggi agar moral bangsa Indonesia tetap terjaga.

Memang semua hal yang dilakukan tidak dapat berjalan apabila kesadaran masyarakat terhadap penjagaan kebudayaan rendah. Menjadi tugas bersama bagi seluruh elemen bangsa Indonesia untuk sama-sama memfilter budaya asing yang masuk ke ranah nusantara. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan di tanah air harus membuat aturan yang tegas untuk menjaga kebudayaan agar tidak makin hilang ditelan zaman. Masyarakat sebagai konsumen harus pandai memilah dan memilih apa yang perlu dan tidak perlu diikuti agar dampak negatif dari budaya asing tidak merenggut habis budaya lokal.

Penulis: Firman Hardianto
Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang 

Lebih baru Lebih lama